SINOPSIS NOVEL Dumba - dumba Gleter
Judul
Novel: Dumba - dumba Gleter
Penulis
: Arham Kendari
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun
terbit : 2010
Jumlah
halaman : 195 halaman
Dumba-dumba
Gleter merupakan sebuah judul novel karya Arham Kendari yang terbit pada tahun
2010. Novel ini bercerita tentang kehidupan kisah nyata dari penulis, yang pada intinya bercerita tentang siapa yang
akan menjadi pasangan hidup penulis novel ini. Jodoh di tangan Tuhan dan
pilihan ditangan Emak, itulah kisah dari Arham Kendari . Selain itu, novel ini
banyak menceritakan sekilas perjalanan hidupnya tentang kejadian – kejadian
yang unik dan lucu. Terdapat sindiran –
sindiran tentang kehidupan yang ada disekitar kita, tapi dengan pembahasannnya
yang konyol dan sedikit tidak nyambung. Di balik kekonyolan tersebut terdapat
pula hikmah yang dapat kita petik dari kisah- kisah tersebut.
Arham
bekerja sebagai tukang gambar dan desain grafis di redaksi media cetak lokal,
usianya hampir kepala tiga tapi belum menemukan seorang yang menjadi pasangan
hidupnya. Karena kesibukannya dikantor dan merasakan jenuh di depan layar
monitor, Arham mengisinya dengan sekedar curhat di dunia maya yaitu facebook.
Sering kali Arham membuat postingan yang kadang itu tidak penting, tapi dari
postingan tersebut banyak komentar dari teman-teman di akun facebooknya sampai
menghasilkan sebuah diskusi. Dari
curhatan – curhatan yang tidak penting itu, dikumpulkannya dan dijadikan sebuah
buku.
Saat
Arham pulang dari kantor, biasanya langsung istirahat tapi belakangan ini
rumahnya sangat ramai dikunjungi tamu dari kampung sebelah. Tamu – tamu ini
berkunjung kerumahnya karena om dan tante Arham akan menunaikan ibadah haji. Untuk
mengisi syarat – syarat dan mengikuti prosedur menunaikan ibadah haji harus
menyebrang dikota Kendari dan di tempat tinggal om dan tantenya Arham tidak ada
koneksi signal sehingga mereka harus mengurusi segala administrasi di Kendari.
Pada saat itu juga rumahnya sangat ramai sekali dan membuat Arham jenuh dengan
berbagai tingkah laku para tamu dan anak-anak kecil yang rusuh di kamarnya.
Beralih
dari cerita om dan tantenya yang akan menunaikan ibadah haji, Arham mengajak empat
keponakannya jalan – jalan ke pantai. Seorang tukang sewa pelampung, mendekati
Arham dan menawarkan pelampung untuk disewakan kepada keponakannya. Tapi sewa
pelampung itu mengiranya mereka adalah anak-anak Arham. Saat itu juga Arham
teringat tentang kesendiriannya, dan
masih dalam proses pencarian.
Suatu
ketika , Arham pulang dari kantor seperti biasa dia langsung tidur. Kali ini
dia bermimpi buruk, dalam mimpinya dia dililit ular besar dengan bentuk muka kuntilanak.
Untuk membuka matapun terasa susah, Arham hanya bisa berteriak minta tolong dan
ingin cepat bangun dari mimpinya. Ibu Arham pun langsung datang karena
mendengar Arham yang tidur dengan berteriak minta tolong. Ibunya membangunkan
dengan percikan air pada mukanya Arham, dia langsung bangun dan masih terbayang
– bayang oleh mimpi tadi. Seketika Arham cerita kepada Ibunya tentang mimpi
yang buruk tadi, Ibunya menyimpulkan bahwa Arham sebentar lagi akan menikah.
Kesannya tidak nyambung , hubungannya ular dan menikah.
Arham
merasa sangat terganggu dengan mimpi tersebut, hari demi hari dilalui mimpi itu
masih terbayang – bayang dalam pikirannya. Ibunya sangat berharap Arham
secepatnya menikah, keburu ponakannya yang mendahului Arham.
Suatu
ketika Arham dan Ibunya ngobrol tentang hal yang serius berkaitan dengan masa
depan Arham, jarang – jarang obrolan antara Arham dan Ibunya berlangsung cukup
lama. Tapi kali ini mereka membicarakannya sangat serius, jika Arham tidak segera
mencari jodohnya maka Ibunya juga ikut campur dalam urusan perjodohan. Sampai
Ibunya membuat daftar nama calon pasangan hidup Arham, dari daftar nama – nama tersebut
mulai ada usaha pendekatan. Dari yang menolak sampai yang gagal sudah dilalui.
Masih tinggal satu nama lagi yaitu Ismayanti. Dia adalah anak tetangga Ibu Arham,
ketika Arham masih dibangku SMA dan Isma masih di SD. Terakhir informasi yang
Arham tau tentang Isma, setelah beranjak remaja dia melanjutkan sekolah di luar
kota dan sekarang kuliah keperawatan di Makasar.
Mengawali
ta’aruf dengan Isma, Arham mencari tau tentang Isma lewat sepupunya yang
kebetulan di Makasar dan kenal dekat dengan Isma. Sepupu Arham namanya Mawa,
dia memberikan banyak informasi kepada Arham tentang Isma. Seiring berjalannya
waktu, Arham sudah mulai kontak dengan Isma. Sempat Arham putus asa, karena
Isma akan dilamar oleh seorang kontraktor proyek. Tapi akhirnya Isma menentukan
pilihannya kepada Arham, keluarga Arham menyiapakan segalanya untuk pernikahan
Arham yang akan berlangsung di Makasar.
Dumba-dumba
bisa diartikan deg-degan ,sedangkan gleter adalah bahasa slengekan yang berarti
ganjen atau genit. Jadi dumba – dumba gleter bisa didefinisikan sebagai
perasaan deg-degan ganjen. Itulah yang dirasakan Arham ketika akan
melangsungkan akad nikah dengan Ismayanti. Perasaan dumba-dumba gleter semakin
memuncak menjelang ijab kabul, dan prosesnya lancar. Dumba – dumba gleter
berganti dengan kebahagiaan, terlebih Ibu Arham yang tidak henti-hentinya
meneteskan air mata bahagia. Perjodohan Arham dan Isamayanti berakhir dengan
kebahagiaan.
Pemilik :
Nama : Ema Nur Alviana
NIM : 5401413066
Prodi : PKK Tata Boga
Komentar
Posting Komentar